Berbusana Sesuai Dress Code

18Jun09
Berbusana Sesuai Dress Code

Berbusana Sesuai Dress Code

Anda pasti pernah menerima undangan dengan sebuah catatan ‘dress code’ di dalamnya. Coba sekarang Anda ingat-ingat, dalam sekian undangan bertuliskan beragam dress code tersebut, apakah Anda selalu mengikuti aturan berbusananya? Atau, jangan-jangan setiap menerima undangan semacam itu, Anda berteriak, “Aduh, pakai baju apa ya…?”

Dress code memang telah menjadi bagian dari gaya berpakaian masyarakat modern. Bahkan kerap dijadikan katalisator untuk mencerminkan strata, golongan, atau suku dari masyarakat tertentu. Percayalah, dress code yang tepat akan membuat Anda nyaman dan PD sepanjang acara.

Menghargai Pengundang

Dress code atau aturan berbusana yang dicanangkan di sebuah acara memang bukan peraturan yang tidak boleh dilanggar. Tentu saja ada toleransi terhadap peraturan tersebut, yang membuat siapa pun yang diundang diizinkan untuk sedikit ‘membengkokkan’ peraturan tersebut. Meski demikian, pada beberapa jenis acara, dress code wajib dipatuhi karena menyangkut masalah protokol, seperti acara resmi atau kenegaraan yang mewajibkan para pria memakai jas lengkap.

Uniknya, dress code tidak selalu dituangkan dalam bentuk tulisan. Ada beberapa dress code yang lisan namun sangat dipatuhi, seperti dress code saat seseorang akan melakukan wawancara kerja: rapi, sopan, dan terkesan profesional. Contoh lain adalah dress code saat menghadiri acara pe-makaman. Meski tak tertulis ‘sebaiknya meng-gunakan busana bernuansa gelap atau putih’, rasanya sangat tidak nyaman jika kita menghadiri acara duka cita dengan memakai baju dengan warna-warna mencolok.

Lalu apa pentingnya mengikuti aturan berbusana pada sebuah acara tertentu? Tentu saja penting! Karena selain terhindar dari masalah ‘saltum’ alias salah kostum, dengan mengikuti dress code berarti Anda telah menghargai pihak pengundang atau penyelenggara acara yang sudah bersusah payah memikirkan tema acara tersebut.

Perhatikan Tema Acara

Mengapa tema dan lokasi acara penting diperhatikan? Jawabannya: supaya Anda tidak salah pilih busana atau aksesori! Berikut ini beberapa acara yang bisa menjadi patokan dress code untuk Anda:

  • Pesta ulang tahun atau baby shower (dalam budaya Indonesia dikenal dengan nama nujuh bulanan). Kenakan busana yang tidak terlalu formal, namun terkesan feminin. Hindari busana yang potongannya terlalu sederhana maupun terlalu rumit. Pilih yang bahannya ringan dan nyaman, namun terkesan mewah, dalam sentuhan warna cerah atau netral.
  • Pesta kantor siang hari. Pilihlah busana formal yang berkesan chic, seperti terusan warna krem dengan blazer warna senada. Hindari yang warnanya terlalu gelap, lebih baik kenakan warna netral atau terang.
  • Pesta pernikahan malam hari dan pesta cocktail resmi (misalnya pesta tahun baru). Kenakan busana yang terkesan anggun, misalnya model gaun—hindari yang potongannya terlalu pendek atau mini—dalam sentuhan warna gelap, seperti hitam dan maroon. Libatkan aksesori yang sedikit mewah.
  • Pesta pernikahan siang hari. Gaun selutut warna cerah atau warna pastel bisa menjadi pilihan. Gunakan yang bahannya memberi kesan ‘mahal’. Jangan lupa mengkombinasikannya dengan aksesori.
  • Pesta bertema black tie. Kenakan busana yang terkesan glamor dan elegan. Untuk business black tie, pilih gaun berpotongan simpel warna gelap. Untuk social black tie, pilih gaun warna terang yang berpotongan stylish. Sedangkan untuk creative black tie, jangan ragu memadukan celana panjang satin dengan blus berdetail sequin.
  • Pesta bertema white tie. Kenakan busana yang terkesan anggun dan resmi, seperti gaun panjang bernuansa lembut, netral, atau hitam. Untuk pesta dengan dress code busana nasional, Anda wajib memakai kebaya dengan padanan kain tradisional.

Perhatikan lokasi dan waktu acara

Selain memperhatikan acaranya, perhatikan juga lokasi dan waktu penyelenggaraan pesta. Untuk undangan bertema pesta kebun sore hari, misal-nya, hindari memakai busana yang modelnya terlalu terbuka—Anda harus memperhitungkan nyamuk dan serangga lain—serta sepatu atau sandal yang terlalu tinggi dan berbentuk stilletto, karena bisa-bisa Anda sulit melangkah di landasan yang tidak terlalu rata di udara terbuka. Sebaiknya gunakan busana yang sopan, misalnya tunik atau modifikasi kebaya, yang terbuat dari bahan ringan, nyaman, dan menyerap keringat.

Berani berkreasi, tapi jangan berlebihan

Dress code memang dibuat agar para undangan yang hadir tampil serasi dengan tema acara. Selain itu, dress code menciptakan keseragaman gaya dari para tamu undangan. Meski demikian, bukan berarti Anda wajib mematuhi aturan tersebut secara kaku.

Tak ada salahnya bermain dengan aturan ber-busana tersebut, selama Anda masih berada di jalur yang benar. Misalnya, dress code a touch of red tidak berarti Anda harus memakai busana, sepatu, tas, dan aksesori merah dari atas sampai bawah. Meskipun Anda memakai gaun krem yang dipadankan dengan clutch bag, sepatu, serta kalung bernuansa merah, Anda tetap mengikuti aturan, kok. Begitu juga untuk acara dengan dress code black and white, misalnya, tak perlu lantas berpenampilan seperti zebra dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pakai saja sentuhan hitam-putih hanya pada blus atau rok.

Yang sedikit sulit adalah dress code bertema etnik. Hindari busana dan akeseori serba etnik. Dengan tema tersebut, Anda justru lebih leluasa berkreasi, seperti memadukan kamisol dan jaket pendek dengan rok batik yang cantik, serta tas tangan dari anyaman rotan yang etnik.

Jika Anda terbiasa berpakaian sesuka hati dalam menghadiri pesta, tinggalkan kebiasaan itu mulai dari sekarang. Mengikuti dress code bukan berarti kita merasa ‘dikekang’ oleh pihak penyelenggara acara sehingga tak bisa mengenakan baju yang kita inginkan, melainkan lebih kepada menghormati mereka, menghindari salah kostum, dan intinya malah akan membuat Anda nyaman selama pesta berlangsung.

Sumber : femina