Jajanan Solo untuk Hidangan Pesta

10Jun09
Jajanan Solo untuk Hidangan Pesta

Jajanan Solo untuk Hidangan Pesta

Jika Anda berniat menyelenggarakan pernikahan dengan adat Jawa Solo, tak lengkap rasanya  tanpa menyajikan aneka hidangan khas dari kota budaya ini dalam resepsi pernikahan Anda. Banyak sekali jenis kuliner Solo, mulai dari yang ‘kelas priyayi’ hingga ‘makanan rakyat’ sama sedapnya. Untuk memperkuat keunikan dan suasana tradisonal, sajikan jajanan Solo dengan piranti makan etnik. Penyajian yang eksotis, rasa dan aroma jajanan Solo akan membuat pesta Anda dikenang sebagai petualangan kuliner yang tak terlupakan.

Nasi Liwet

Inilah salah satu menu kegemaran para pelancong yang sempat mengunjungi Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih yang diguyur dengan sayur sambal goreng labu siam, suwiran ayam opor, potongan telur pindang, kemudian bagian atasnya dituangi areh (santan kental berbumbu yang gurih) serta taburan bawang goreng. Nasi liwet biasa disajikan dalam pincuk atau wadah dari daun pisang, hingga porsinya pun tak bisa terlalu besar, paling hanya 6-8 sendok saji saja. Jangan heran jika orang bisa tambah berkali-kali!

Srabi Solo

Ada alasannya kue srabi Solo tersohor ke penjuru nusantara. Kelezatannya hadir berkat sensasi legit srabi di bagian tengahnya yang lembut dan gurih. Meski  kini banyak dimodifikasi dengan rasa ‘modern’ seperti penambahan telur, keju, dan coklat, versi asli tetap digemari. Srabi Solo terbuat dari tepung beras dicampur santan kental dan gula pasir, kemudian dimasak di atas loyang menggunakan tungku arang. Nikmat disantap selagi hangat.

Wedang Ronde

Minuman hangat beraroma jahe ini menjadi favorit di saat udara dingin atau di sore dan malam hari. Wedang ronde terdiri dari bola-bola ketan berisi enting-enting kacang, kemudian diguyur dengan air jahe manis dan disajikan dengan irisan kolang-kaling serta kacang sangrai. Pilihan tepat untuk disajikan pada pesta kebun di senja hari, dan saksikan bagaimana pesta Anda semakin hangat dan akrab.

Gempol Pleret

Sekilas, isinya mirip wedang ronde dengan bola-bola tepung beras seukuran ibu jari orang dewasa. Kuahnya terbuat dari santan yang beraroma wangi daun pandan, kemudian dikucuri gula merah cair. Gempol pleret lebih enak diminum dalam keadaan dingin, jadi amat sesuai untuk pesta di siang hari.

Aneka Jenang

Jenang adalah istilah bubur dalam bahasa Jawa. Jenis makanan yang bertekstur lembut dan rasanya gurih manis ini merupakan makanan ‘klangenan’ yang banyak dicari. Aneka jenang yang paling umum antara lain jenang sum-sum, jenang grendul, jenang ketan ireng, jenang pathi, dan jenang mutiara.

Garang Asem

Konon, inilah menu yang paling disukai para priyayi dan kalangan bangsawan Solo sejak dulu. Cara penyajiannya pun sangat khas, yakni menggunakan bumbung (bambu yang dibuat khusus untuk memasak dan menghidangkan garang asem). Dalam garang asem terdapat daging ayam kampong, belimbing wuluh, dan ada juga yang menggunakan jeroan ayam dan uritan (telur muda yang sudah direbus). Semakin sedap karena disertai kuah segar beraroma rempah kencur.

Semar Mendem Jepit

Jenis makanan ini ‘bersaudara’ dengan lemper, yakni sama-sama terbuat dari ketan kukus yang diisi suwiran daging ayam atau daging sapi cincang berbumbu. Bedanya, semar mendem lebih pipih dan dibungkus dengan dadar telur tipis. Variasikan penyajiannya dengan cara dijepit dengan bambu dan dibakar sebentar hingga kulitnya agak gosong dan aromanya lebih sedap. Semar mendem jepit lebih sedap lagi bila dimakan dengan cocolan sambal dari santan yang direbus gula pasir, garam, dan sedikit larutan maizena. Cocok sekali untuk hidangan pesta, karena selain lezat juga penampilannya istimewa.

Kroket Solo

Sekilas, bentuknya mirip dengan kroket biasa. Tapi kroket Solo bisa dikenali dari bulatannya yang lebih kecil, teksturnya lebih padat dan penyajiannya disertai garnis berupa irisan keju dan mentimun jepang.

Cabuk Rambak

Makanan rakyat yang satu ini sudah terhitung langka, dan biasanya ditemukan pada perayaan Sekaten (Maulid Nabi). Cabuk rambak terdiri dari potongan ketupat yang disiram kuah kental dari bubuk wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri, gula merah, dan rajangan daun jeruk purut. Cabuk rambak tambah istimewa karena disajikan dalam pincuk dan dihiasi krupuk gendar yang terbuat dari beras. Hidangan ini akan memperkuat nuansa Solo pada pesta pernikahan Anda.

Selat Solo

Tak lengkap membicarakan makanan khas Solo tanpa menyebut penganan yang satu ini. Selat Solo merupakan adaptasi dari salad dan biefstuk versi Belanda. Bentuknya hampir mirip bestik Jowo, yakni daging yang dipipihkan lalu digoreng lalu disiram kuah kecap encer. Adanya rebusan buncis, kentang, wortel, telur rebus, daun salad, irisan bawang merah, dan mayones membuat hidangan sepinggan ini sangat colorful. Karena rasanya yang manis, asam, segar, dan cukup ringan, makanan ini cocok sebagai appetizer. Tak heran jika selat Solo menjadi menu ‘wajib’ dalam perhelatan istimewa.

Sumber : mahligai