After Wedding Party

10Jun09
After Wedding Party

After Wedding Party

Pesta prnikahan telah dilangsungkan. Binar kebahagiaan bertabur dalam setiap prosesi yang dilakukannya. Namun masih ada satu lagi yang menunggu: After Wedding Party yang kini engah menjadi trend baru dalam suatu open bar.

‘We are all travelers in the wilderness of this world, and the best that we find in our travels is an honest friend,’ ungkapan Robert Louis Stevenson tersebut menggambarkan betapa pentingnya arti seorang teman, terlebih lagi, sahabat. Untuk itulah, tidak sah rasanya jika tidak meraya-kan hari bahagia Anda khusus hanya dilingkupi oleh lingkaran sahabat yang selalu hadir dikala suka dan duka.

Open bar sebagai sebuah Trend
Saat ini terdapat kecenderungan pasangan pengantin baru untuk merayakan after wedding party mereka dengan membuka bar atau istilahnya open bar bagi para sahabatnya. Seusai pesta, biasanya saat tengah malam hingga dini hari, kedua pasangan pengantin baru akan berkumpul bersama para sahabat dalam suasana santai sambil mendengarkan musik bagus, mengkonsumsi makanan ringan dan minuman enak, bisa di sebuah lounge, atau di bar yang cozy. Dari sinilah, istilah open bar kemudian muncul.

Menurut Philip Victor Wilson Jr, pendiri Liquid Bar Organizer, saat ini banyak pasangan muda yang cenderung menyelenggarakan open bar seusai pesta pernikahan mereka. “Selain bersifat lebih pribadi, open bar juga menjadi sarana bersantai dan kumpul bareng sebelum pasangan pengantin melanjutkan babak baru dalam hidup  mereka.” Hal senada diungkapkan pasangan Rini dan Ferry yang khusus melangsungkan open bar bagi para sahabat dekatnya, “Kita semua bisa let loose dan kumpul-kumpul bareng dengan para sahabat dekat. Jadi kita bisa share kebahagiaan dengan orang yang benar-benar kita kenal.”

Menurut Philip, yang juga berprofesi sebagai bartender, trend open bar di Indonesia dimulai pada awal tahun 2000. Uumnya pesta pernikahan di Indonesia masih komunal sifatnya. Para tamu yang hadir lebih banyak merupakan kenalan orang tua dan para kera-bat, selain para sahabat kedua mempelai. “Inti dari open bar adalah membuat pesta perayaan pernikahan tersendiri, yang khusus dihadiri para sahabat kedua mempelai saja,” ujar Philip yang mengawali bisnisnya saat diminta menyelenggarakan open bar untuk pesta pernikahan Manoj Punjabi pada tahun 2000.

cash bar VS open bar
Pada dasarnya open bar dibuat atas permintaan kedua mempelai. Umumnya pasangan menetapkan bujet terpisah dari pos pesta pernikahan mereka. Perlu diingat, bahwa open bar tidak sama dengan cash bar. Jika para tamu diharuskan membayar sendiri minuman yang dipesan dalam cash bar, maka dalam open bar, si penyelenggara pestalah yang menanggung semuanya, baik minuman, makanan ringan, hiburan –berupa disc jockey–  hingga keberadaan bartender untuk meramu dan meracik minuman sedap.

Menurut Philip yang sering ke luar negeri untuk urusan penyelenggaraan open bar ini, agar lebih mudahnya pasangan pengantin bisa menyewa bar organizer yang saat ini sudah mulai banyak bermunculan. “Namun sebaiknya pasangan pengantin juga ikut menentukan minuman apa saja yang ingin dihidangkan dalam open bar tersebut,” ujar Philip. Karena selain bisa mengatur sendiri bujetnya, pestanya bisa berlangsung sangat personal mengingat minuman favorit para tamulah yang disediakan. Pendeknya, trend baru ini tentunya akan semakin membuat dunia pernikahan semakin dinamis saja!

Melangsungkan Open Bar
Pilih hotel atau lounge yang memperbolehkan tamu membawa makanan  atau minuman dari luar. Cara ini lebih murah, karena mereka hanya akan mengenakan corkage fee sesuai ketentuan yang berlaku di tempat tersebut.  Tentukan berapa bujet yang disiapkan. Umumnya dengan Rp. 10 juta, Anda bisa mengundang 200 teman dan sudah mendapatkan minuman full bar set–up dengan bartender dan beberapa waitress untuk melayani pesta casual Anda. Pilih tempat yang memiliki fleksibilitas tinggi. Karena ada beberapa tempat yang memberikan free flow dengan ketentuan berbeda. Pilih yang sesuai dengan keinginan Anda.

Sumber : belladonawedding