Libatkan Pasangan Anda

04Jun09

 

Libatkan Pasangan Anda

Libatkan Pasangan Anda

Anda tenggelam dalam tumpukkan kliping, kontrak, dan majalah, sementara ia hanya duduk santai di sofa sambil menonton TV. Apakah ini pemandangan yang sangat familiar bagi anda? Anda mengerti: ia tidak peduli dengan setiap detil kecil pernikahan, tapi anda tetap berharal ia akan paling tidak sedikit tertarik dengan segala persiapan pernikahan.

Pernikahan adalah ritual dari sebuah perjalanan, dan itulah tantang terbesar yang harus laki-laki dapatkan. Jadi bagaimana anda melakukannya, berikut ini adalah 5 gagasannya:

Libatkan ia dari hari pertama

Jangan hanya memintanya untuk menelepon dan mengkomfirmasikan dana atau tanggal dengan pihak catering, libatkan ia dalam hal yang menyenangkannya juga. Jika anda ingin ia menghargai hasil akhirnya. Perlihatkan ia pada gambaran besarnya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Tetapkan tujuan bersama-sama, dan kedepankan bagaimana anda memenuhinya.

Hindari memenuhi dirinya dengan banyak informasi

Memintanya untuk menemani anda bertemu dengan desainer tidak apa-apa, tapi mengharapnya untuk berdebat mengenai perbedaan jenis bahan adalah hal yang berbeda. Ia kemungkinan besar akan merasa kewalahan dengan banyaknya pilihan, dan responnya tidak akan tulus. Tanyakan pada anda jawaban mana yang paling anda butuhkan. Kuncinya adalah cukupkan informasi yang masuk ke pikirannya. Minta opininya pada venue dan menu yang berbeda, tapi jangan membombardirnya. Juga, batasi pilihan anda hanya 3 pilihat untuk setiap detil.

Rencanakan Kencan tugas ganda

Akankah ia mau untuk menghabiskan Minggu siang untuk mencoba 20 rasa kue yang berbeda? Untuk menghindari food testing terasa seperti suatu tugas, jadikan saja sebuah kencan. Jika tempatnya memliki restoran, buat reservasi, atau carilah minuman di suatu tempat yang bagus ketika anda selesai.

 Tetapkan beberapa aturan dasar

Dari sudut pandang laki-laki, hal terbesar yang sangat tidak disukai adalah ketika tunangannya berubah menjadi orang lain dan bukan perempuan yang menyenangkan dan penuh cinta yang akan dinikahinya. Yang bisa berarti terlalu terobsesi akan pernikahan yang “sempurna” atau membiarkan perencanaan pernikahan mendominasi setiap percakapan. Bukan berarti anda harus menghindari topik ini secara keseluruhan. Anda hanya harus menetapkan beberapa batasan. Laksanakan penghentian waktu untuk pembicaraan mengenai pernikahan dan isolasi hari tertentu untuk merencanakan pertemuan.

Mintalah sebuah rasa memiliki, bukan hanya opini

Khawatir dengan memintanya untuk mempertimbangkan semua hal kecil padanya akan mengganggu anda berdua? Kenapa tidak memberinya satu dari tugas-tugas berat anda? Anda bisa memintanya untuk menangani keamanan band atau surat-surat pernikahan, menegosiasi biaya transportasi dan travel, atau membooking honeymoon anda. Tunangan anda akan menikmati perencanaan pernikahan yang tidak merepotkan jika anda membiarkannya menjadi kreatif.

Sumber : perempuan.com